Pentingnya dan Simbolisme Serigala Betina Romawi

  • Bagikan Ini
Stephen Reese

    Serigala betina adalah simbol penting dari sejarah dan budaya Romawi, dan muncul di seluruh kota dalam berbagai jenis karya seni. Serigala, secara umum, penting bagi budaya Romawi, tetapi serigala betina adalah yang paling terkenal. Bahkan, menurut legenda, berdirinya Roma sangat bergantung pada serigala betina. Berikut ini adalah pandangan lebih dekat tentang pentingnya serigala betina dalam sejarah Romawi.

    Sejarah Serigala Betina

    Serigala betina Romawi adalah simbol ikonik Roma. Dia sering ditampilkan sebagai serigala abu-abu betina yang sedang menyusui dua anak laki-laki manusia, yang diyakini sebagai si kembar Remus dan Romulus. Gambar ini digambarkan dalam banyak karya seni Romawi, termasuk patung dan lukisan.

    Khususnya, patung perunggu serigala betina yang sedang menyusui anak laki-laki kembar berada di Museum Capitoline Roma - dikenal sebagai Serigala Capitoline dan berasal dari Abad Pertengahan. Meskipun paling sering diasosiasikan dengan Roma, patung tersebut kemungkinan berasal dari Etruria, wilayah Yunani di Italia Tengah. Bukti juga menunjukkan bahwa patung tersebut mungkin awalnya dibuat tanpa anak kembar, tetapi kemudian ditambahkan ke dalam patung tersebut.mewakili mitos-mitos pendiri Roma.

    Legenda Serigala Betina dan Romulus dan Remus

    Legenda di balik figur ini berkaitan dengan berdirinya Roma dan penguasa pertamanya, Romulus. Dengan demikian, anak laki-laki kembar, Romulus dan Remus Romulus dan Remus, yang ayahnya adalah dewa perang, Mars, akhirnya mendirikan kota Roma, tetapi tidak sebelum Romulus membunuh Remus karena tidak setuju dengannya tentang di mana harus mendirikan kota itu.

    Menurut legenda ini, serigala betina memainkan peran penting dalam pendirian Roma. Tanpa makanan dan perlindungannya, si kembar tidak akan bertahan hidup dan tidak akan bisa mendirikan Roma. Dengan demikian, serigala betina dipandang sebagai pelindung, figur ibu, dan simbol kekuatan.

    Simbolisme Serigala Betina

    Serigala betina Roma mewakili konsep-konsep berikut ini:

    • Serigala betina melambangkan kekuatan Romawi Hubungan antara negara Romawi dan serigala betina sedemikian rupa sehingga setidaknya ada dua dedikasi untuk serigala betina yang dilakukan oleh para pendeta.
    • Serigala, khususnya serigala betina, adalah hewan suci dewa Romawi, Mars Dipercaya bahwa mereka bertindak sebagai utusan ilahi, sehingga melihat serigala adalah pertanda baik.
    • Serigala betina dikaitkan dengan Festival serigala Kekaisaran Romawi, Lupercalia yang merupakan festival kesuburan yang dimulai di tempat yang diperkirakan tempat serigala betina menyusui anak laki-laki kembar.
    • Serigala betina juga tampil sebagai sosok-ibu Dengan demikian, ia menjadi sosok ibu bagi kota Roma, karena ia berada di jantung pendiriannya.

    Asosiasi Serigala Betina Lainnya

    Penting untuk membedakan serigala betina Romawi dari penggambaran dan referensi penting lainnya tentang serigala betina, termasuk:

    • Serigala betina yang terlihat dalam Inferno karya Dante, di mana dia digambarkan sebagai horor kelaparan yang mewakili keserakahan yang ekstrem.
    • Lagu-lagu yang disebut Serigala betina oleh Megabeth, David Guetta, dan Shakira, yang merepresentasikan serigala betina sebagai femme fatal atau wanita berbahaya yang ingin mendapatkan pria.
    • Novel dan cerita pendek yang keduanya berjudul The She-Wolf atau salah satu film dengan nama yang sama.
    • Dalam leksikon bahasa Inggris, istilah serigala betina sering mengacu pada betina predator.

    Kesimpulan

    Serigala betina adalah pengingat sejarah dan bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi, yang mewakili pendirian kota. Dengan demikian, serigala betina adalah jantung dari mitos dan sejarah Romawi, sebagai sosok ibu bagi bangsa. Hingga hari ini, serigala betina tetap menjadi simbol kebanggaan bagi kota Roma.

    Stephen Reese adalah seorang sejarawan yang berspesialisasi dalam simbol dan mitologi. Dia telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, dan karyanya telah diterbitkan di jurnal dan majalah di seluruh dunia. Lahir dan besar di London, Stephen selalu menyukai sejarah. Sebagai seorang anak, dia akan menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari teks-teks kuno dan menjelajahi reruntuhan tua. Ini membawanya untuk mengejar karir dalam penelitian sejarah. Ketertarikan Stephen pada simbol dan mitologi berasal dari keyakinannya bahwa itu adalah dasar dari budaya manusia. Ia percaya bahwa dengan memahami mitos dan legenda tersebut, kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dan dunia kita.