10 Simbol Umur Panjang Korea (Kapal Jangsaeng)

  • Bagikan Ini
Stephen Reese

    Simbol-simbol yang merepresentasikan umur panjang dan keabadian digambarkan dalam karya seni mereka bukan hanya untuk tujuan artistik atau estetika, tetapi juga sebagai bentuk diskusi. Ini digunakan untuk memajukan percakapan tentang ide, filosofi, dan kesadaran sosial.

    Di Korea, ada satu set 10 simbol yang dikenal sebagai "ship jangsaeng", yang digunakan untuk mewakili konsep keabadian atau umur panjang. Praktik ini dimulai pada dinasti Joseon dan telah diwariskan dari generasi ke generasi hingga saat ini.

    Simbol-simbol ini pertama kali digunakan pada layar lipat dan pakaian dan dilukis atau disulam ke dalam benda-benda ini. Namun, di Korea modern, simbol-simbol ini sering terlihat di pintu, gerbang, atau pagar yang mengelilingi rumah atau bahkan tanah kosong. Banyak kesamaan dalam penggunaan dan makna simbol-simbol ini dapat ditemukan dalam budaya Korea dan Cina, tetapi dengan sedikit penyimpangan karena orang Korea membuatadaptasi mereka sendiri.

    Pohon Pinus (Sonamu)

    Pohon pinus merah, yang disebut "sonamu" dalam bahasa Korea, yang diterjemahkan menjadi "pohon tertinggi", dikenal sebagai lambang ketahanan dan umur panjang. Meskipun ada spesies pohon pinus lain yang tersebar di sekitar semenanjung, pinus merah adalah situs yang lebih umum di taman tradisional dan memiliki makna budaya yang lebih dalam bagi orang Korea.

    Pohon ini dianggap sebagai pohon nasional negara ini dan dapat hidup hingga 1.000 tahun, sehingga dikaitkan dengan umur panjang. Pohon ini secara langsung dinamai dalam beberapa ungkapan Korea dan bahkan disebutkan dalam lagu kebangsaan mereka untuk mewakili daya tahan dan ketahanan negara. Kulit pohon pinus merah dikatakan terlihat seperti cangkang kura-kura, yang menambah representasi simbolisnya dari umur panjang.kehidupan.

    Sun (Hae)

    Matahari Matahari tidak pernah gagal untuk terbit dan muncul di langit setiap hari dan merupakan sumber cahaya dan kehangatan yang konstan. Matahari juga berkontribusi terhadap keberlangsungan kehidupan di bumi karena sangat penting bagi kehidupan tumbuhan dan hewan. keabadian dan umur panjang di seluruh dunia.

    Matahari juga memiliki energi regeneratif, karena sinar matahari langsung dapat dikonversi menjadi listrik, energi panas matahari, atau tenaga surya, dan merupakan pasokan berkelanjutan yang tidak akan pernah berakhir, sehingga memperkuat simbolisme umur panjang matahari.

    Pegunungan (San)

    Gunung-gunung itu kokoh, tidak dapat digerakkan, dan untuk sebagian besar, mempertahankan penampilan fisik mereka dari waktu ke waktu, dan karenanya mereka dikaitkan dengan ketahanan dan keabadian. Cerita rakyat dalam budaya Tiongkok dan Korea menghubungkan gaya hidup para Dewa Tao dengan gunung-gunung sebagai tempat tinggal mereka atau sebagai lokasi dari jamur keabadian .

    Praktik keagamaan dan politik juga dilakukan di gunung karena mereka percaya bahwa gunung melepaskan udara yang menopang alam semesta. Pentingnya gunung di Korea sangat tinggi sehingga bahkan termasuk dalam praktik kerajaan, dengan puncak gunung pernah digunakan sebagai segel kaisar.

    Derek (Hak)

    Karena burung bangau memiliki kemampuan untuk hidup dalam waktu yang lama, beberapa di antaranya hidup selama 80 tahun, burung bangau juga menjadi simbol umur panjang. burung bangau putih khususnya, dihubungkan dengan para Dewa Tao, yang diduga membawa pesan saat mereka melakukan perjalanan antara langit dan bumi.

    Burung bangau juga melambangkan ketahanan dalam hal pernikahan dan hubungan, karena burung bangau hanya memilih satu pasangan seumur hidupnya, sehingga lukisan burung bangau biasanya dipajang di dalam rumah untuk menunjukkan berkah bagi pernikahan dan keluarga.

    Di Tiongkok, burung bangau lebih mistis dan sangat dihormati. Beberapa mitos dan cerita rakyat tentang burung ini diwariskan secara turun-temurun, seperti bagaimana burung ini bisa hidup selama 6.000 tahun, atau bagaimana burung ini hidup di tanah misterius para dewa.

    Air (Mul)

    Air Air diakui hampir secara universal sebagai makanan bagi kehidupan, karena tidak ada makhluk hidup yang dapat bertahan hidup tanpa air. Air juga merupakan salah satu dari beberapa elemen yang diyakini telah ada sejak awal waktu.

    Hal ini secara khusus ditekankan dalam kepercayaan Tao sebagai salah satu dari lima elemen-elemen alam Representasi visual biasanya menggambarkannya dalam gerakan, biasanya sebagai badan air yang besar. Hal ini untuk menunjukkan pergerakan waktu yang terus menerus yang berada di luar kendali manusia.

    Awan (Gureum)

    Mirip dengan air awan diasosiasikan dengan umur panjang karena kemampuannya untuk mendukung kehidupan karena awan membawa hujan Dalam representasi visual, awan digambarkan dalam pusaran untuk menunjukkan esensi Chi, yang diklaim oleh penganut Tao sebagai kekuatan vital yang mendorong kehidupan.

    Dalam Mitologi Tiongkok awan biasanya digambarkan sebagai transportasi para dewa, sebuah sinyal yang digunakan oleh dewa-dewi Sementara di Korea, awan dipandang sebagai formasi langit dari air, tanpa bentuk atau ukuran yang tetap. Selama era Joseon, awan digambarkan dalam lukisan terlihat seperti jamur keabadian.

    Rusa (Saseum)

    Dipercaya sebagai hewan spiritual, rusa sering dikaitkan dengan makhluk abadi ketika disebutkan dalam cerita rakyat. Beberapa cerita mengklaim bahwa rusa adalah salah satu dari beberapa hewan suci yang dapat menemukan hewan langka. jamur keabadian Danau Rusa Putih yang terdapat di Pulau Jeju bahkan dikatakan sebagai tempat berkumpulnya makhluk mistis.

    Di sisi lain, sebuah cerita populer dalam cerita rakyat Tiongkok, menggambarkan rusa sebagai hewan suci dewa umur panjang. Tanduk mereka juga berkhasiat obat dan sering digunakan untuk memperkuat tubuh seseorang dan meningkatkan masa hidup seseorang.

    Bambu (Daenamu)

    Bambu pohon adalah tanaman penting di banyak negara Asia karena banyak kegunaannya. Tubuhnya sangat kuat namun mudah beradaptasi, lentur seiring dengan angin kencang tetapi tidak patah. Daunnya juga tetap hijau sepanjang tahun, dan karenanya, pohon ini juga dikaitkan dengan daya tahan, daya tahan, dan umur panjang.

    Kura-kura (Geobuk)

    Karena beberapa spesies kura-kura dapat hidup lebih dari seratus tahun, dan cangkangnya bisa bertahan hampir selamanya, kura-kura dianggap sebagai simbol umur panjang dan juga daya tahan. Citra mereka sering muncul dalam artefak, karena struktur tubuh mereka sering digambarkan sebagai representasi awal dunia.

    Beberapa peninggalan kuno tulisan-tulisan Tiongkok dari 3.500 tahun yang lalu dapat ditemukan terukir pada tempurung kura-kura, sehingga melestarikannya selamanya. Legenda Tiongkok yang populer tentang alun-alun Lo Shu, simbol penting yang digunakan dalam Feng Shui dan ramalan, menceritakan bagaimana pertama kali ditemukan pada tempurung kura-kura pada tahun 650 SM.

    Mitos di Korea menggambarkan kura-kura sebagai tanda keberuntungan, sering membawa pesan dari para dewa. Kuil-kuil agama Buddha dan Tao juga membudidayakan kura-kura dengan tujuan melindungi pengunjung dan penduduk sekitar.

    Jamur Keabadian (Yeongji)

    Cerita berlimpah di wilayah ini tentang keberadaan jamur langka yang mistis. Jamur ajaib ini dikatakan dapat memberikan keabadian bagi siapa saja yang mengkonsumsinya. Jamur ini hanya tumbuh di tanah abadi, sehingga manusia normal tidak dapat memperolehnya kecuali mereka dibantu oleh hewan suci seperti phoenix , rusa , atau derek .

    Dalam kehidupan nyata, jamur ini dikatakan sebagai Lingzhi di Tiongkok, Reishi di Jepang, atau Yeongji-beoseot di Korea. Jamur-jamur ini semuanya dikenal karena khasiat obatnya dan bahkan disebutkan dalam catatan sejarah sejak tahun 25 hingga 220 M. Jamur ini adalah tanaman ampuh yang langka dan mahal, yang sebelumnya hanya mampu dibeli oleh keluarga kaya dan berpengaruh.

    Kesimpulan

    Budaya Korea kaya akan simbol dan legenda yang mempengaruhi gaya hidup masyarakatnya bahkan di zaman modern. Sepuluh simbol umur panjang Korea di atas adalah tradisi budaya kuno yang mengekspresikan budaya Korea.

    Stephen Reese adalah seorang sejarawan yang berspesialisasi dalam simbol dan mitologi. Dia telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, dan karyanya telah diterbitkan di jurnal dan majalah di seluruh dunia. Lahir dan besar di London, Stephen selalu menyukai sejarah. Sebagai seorang anak, dia akan menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari teks-teks kuno dan menjelajahi reruntuhan tua. Ini membawanya untuk mengejar karir dalam penelitian sejarah. Ketertarikan Stephen pada simbol dan mitologi berasal dari keyakinannya bahwa itu adalah dasar dari budaya manusia. Ia percaya bahwa dengan memahami mitos dan legenda tersebut, kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dan dunia kita.