Luna - Dewi Bulan Romawi

  • Bagikan Ini
Stephen Reese

Di hampir setiap budaya, terdapat dewa-dewi bulan yang menandakan pentingnya bulan bagi orang-orang dari budaya tersebut. Dalam mitologi Yunani, Selene Dia kemudian diromanisasi sebagai Luna dan menjadi dewa penting dalam panteon Romawi. Sementara Selene dan Luna sebagian besar mirip, Luna tumbuh memiliki atribut Romawi yang berbeda.

Siapa Luna?

Bangsa Romawi memiliki dewa-dewi yang berbeda yang mewakili bulan, termasuk Luna, Diana, dan Juno. Dalam beberapa kasus, Luna bukanlah dewi, melainkan aspek dari bulan. Tiga Dewi bersama Juno dan Diana. dewi tri-bentuk Hecate disamakan dengan Luna, Diana dan Proserpina oleh beberapa sarjana Romawi.

Luna adalah pasangan wanita dari saudaranya, Sol, dewa matahari. Pasangan Yunaninya adalah Selene, dan mereka berbagi banyak cerita karena romanisasi mitos Yunani.

Simbol utama Luna adalah bulan sabit dan Biga, kereta kuda dua kuk yang ditarik oleh kuda atau lembu. Dalam banyak penggambaran, dia muncul dengan bulan sabit di kepalanya dan digambarkan berdiri di atas keretanya.

Peran dalam Mitologi Romawi

Luna telah disebutkan oleh para sarjana dan penulis Romawi sebagai dewa penting pada masa itu. Dia termasuk dalam daftar Varro tentang dua belas dewa penting untuk pertanian, membuatnya menjadi dewi yang signifikan. Tanaman membutuhkan semua tahapan bulan dan malam untuk perkembangannya. Untuk itu, orang Romawi menyembahnya untuk kelimpahan dalam panen. Virgil menyebut Luna dan Sol sebagai sumber cahaya paling jelas di dunia. Tugas primordialnya adalah menyeberangi langit dengan keretanya, yang melambangkan perjalanan bulan di malam hari.

Luna dan Endymion

Mitos Luna dan Endymion adalah salah satu mitos yang berasal dari mitologi Yunani. Namun, kisah ini memperoleh makna khusus bagi orang Romawi dan menjadi tema dalam lukisan dinding dan bentuk seni lainnya. Dalam mitos ini, Luna jatuh cinta pada gembala muda yang cantik Endymion Jupiter telah memberinya karunia awet muda dan kemampuan untuk tidur kapanpun ia mau. Kecantikannya membuat Luna kagum sampai-sampai ia turun dari langit setiap malam untuk mengawasinya tidur dan melindunginya.

Penyembahan Luna

Bangsa Romawi menyembah Luna sama pentingnya dengan dewa-dewa lainnya. Mereka memiliki altar untuk sang dewi dan mempersembahkan doa, makanan, anggur, dan pengorbanan. Ada banyak kuil dan festival yang dipersembahkan untuk Luna. Kuil utamanya berada di Bukit Aventine, dekat salah satu kuil Diana. Namun, tampaknya Kebakaran Besar Roma menghancurkan kuil tersebut pada masa pemerintahan Nero.kuil lain di Bukit Palatine, juga didedikasikan untuk memuja Luna.

Secara Singkat

Meskipun Luna mungkin bukan dewi yang setenar dewi-dewi lainnya, namun ia sangat penting dalam banyak urusan kehidupan sehari-hari. Perannya sebagai bulan membuatnya menjadi karakter penting dan sumber cahaya bagi seluruh umat manusia. Hubungannya dengan pertanian dan tempatnya di antara dewa-dewa perkasa dalam mitologi Romawi membuatnya menjadi dewi yang terkenal.

Stephen Reese adalah seorang sejarawan yang berspesialisasi dalam simbol dan mitologi. Dia telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, dan karyanya telah diterbitkan di jurnal dan majalah di seluruh dunia. Lahir dan besar di London, Stephen selalu menyukai sejarah. Sebagai seorang anak, dia akan menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari teks-teks kuno dan menjelajahi reruntuhan tua. Ini membawanya untuk mengejar karir dalam penelitian sejarah. Ketertarikan Stephen pada simbol dan mitologi berasal dari keyakinannya bahwa itu adalah dasar dari budaya manusia. Ia percaya bahwa dengan memahami mitos dan legenda tersebut, kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dan dunia kita.