Elysian Fields (Elysium) - Surga dalam Mitologi Yunani

  • Bagikan Ini
Stephen Reese

    Elysian Fields, juga disebut Elysium, adalah surga dalam Mitologi Yunani. Awalnya, Elysium hanya terbuka untuk manusia yang memiliki hubungan dengan pahlawan dan dewa, tetapi kemudian diperluas untuk mencakup mereka yang dipilih oleh para dewa, juga para pahlawan dan orang benar.

    Elysium adalah tempat peristirahatan di mana jiwa-jiwa ini bisa tinggal selamanya setelah kematian, di mana mereka bisa berbahagia dan menikmati pekerjaan apa pun yang mereka nikmati selama hidup mereka.

    Abad ke-8 SM - Elysium Menurut Homer

    Elysium pertama kali disebutkan dalam 'Odyssey' karya Homer di mana ia menulis bahwa para dewa menjanjikan salah satu karakter bahwa ia akan dikirim ke Elysian Fields. Homer menulis banyak puisi epik di sekitar waktu ini yang merujuk pada Elysium sebagai padang rumput yang indah yang terletak di Dunia Bawah di mana semua orang yang disukai Zeus dapat menikmati kebahagiaan yang sempurna.Dengan kata lain, itu adalah surga orang Yunani kuno.

    Dalam Odyssey, Homer mengatakan bahwa manusia menjalani kehidupan yang jauh lebih mudah di Elysium daripada di tempat lain di dunia, karena tidak ada hujan, hujan es atau salju di Elysium. Oceanus badan air raksasa yang mengelilingi dunia, bernyanyi dari laut dengan nada lembut dan memberikan kehidupan baru bagi semua manusia.

    Elysium Menurut Virgil dan Statius

    Pada saat Virgil, penyair Romawi yang terkenal, lahir pada tahun 70 SM, Elysium telah menjadi lebih dari sekedar padang rumput yang indah. Sekarang Elysium menjadi bagian penting dari Dunia Bawah, rumah bagi semua orang mati yang layak mendapatkan bantuan Zeus. Bukan hanya Vergil tetapi juga Statius yang mengklaim bahwa orang-orang yang berbudi luhur dan salehlah yang mendapatkan bantuan para dewa dan mendapatkan kesempatan untuk memasuki Elysium.

    Menurut Virgil, ketika jiwa memasuki dunia bawah, ia melihat sebuah jalan yang terbagi menjadi dua jalan. Jalan di sebelah kanan menuntun orang yang berbudi luhur dan layak menuju Elysium, sedangkan jalan di sebelah kiri menuntun orang yang tidak berbudi luhur ke dalam keruh. Tartarus .

    Lokasi Padang Elysian

    Ada beberapa teori mengenai lokasi Elysium. Banyak penulis yang tidak setuju tentang lokasi pastinya, masing-masing memiliki pendapatnya sendiri.

    • Menurut Homer, Elysian Fields terletak di ujung Bumi di Sungai Oceanus.
    • Pindar dan Hesiod mengklaim bahwa tempat itu terletak di 'Kepulauan yang Diberkati' di Samudera Barat.
    • Jauh di kemudian hari, baik dalam mitologi Yunani maupun Romawi, Elysium ditempatkan di Dunia Bawah

    Oleh karena itu, meskipun ada banyak teori mengenai di mana lokasi sebenarnya, namun lokasi sebenarnya tetap menjadi misteri.

    Padang Elysian dalam Budaya Modern

    Nama Elysian dan Elysium telah menjadi hal yang umum dan digunakan secara global di tempat-tempat seperti Elysian Fields, Texas dan Elysian Valley, Los Angeles. Di Paris, jalan populer 'Champs Elysees' dinamai berdasarkan mitos Surga Yunani.

    Sebuah film berjudul Elysium Film ini dirilis pada tahun 2013, di mana orang kaya dan berkuasa tinggal di Elysium, sebuah habitat khusus di luar angkasa yang dibuat untuk orang kaya. Film ini mengeksplorasi banyak masalah sosiologis dan politik, termasuk struktur kelas sosial, eksploitasi pekerja, dan kelebihan populasi.

    Elysian Fields juga ditampilkan dalam beberapa karya seni visual dan sastra yang terkenal.

    Saat ini, kata 'Elysium' digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sempurna dan damai, sesuatu yang indah kreatif dan terinspirasi secara ilahi.

    Secara Singkat

    Elysium adalah surga Yunani yang disediakan untuk orang benar dan diberkati. Konsep Elysium berkembang dari waktu ke waktu, berubah-ubah dalam deskripsinya. Namun, gambaran umumnya sama seperti Elysium selalu digambarkan sebagai pastoral dan menyenangkan.

    Stephen Reese adalah seorang sejarawan yang berspesialisasi dalam simbol dan mitologi. Dia telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, dan karyanya telah diterbitkan di jurnal dan majalah di seluruh dunia. Lahir dan besar di London, Stephen selalu menyukai sejarah. Sebagai seorang anak, dia akan menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari teks-teks kuno dan menjelajahi reruntuhan tua. Ini membawanya untuk mengejar karir dalam penelitian sejarah. Ketertarikan Stephen pada simbol dan mitologi berasal dari keyakinannya bahwa itu adalah dasar dari budaya manusia. Ia percaya bahwa dengan memahami mitos dan legenda tersebut, kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dan dunia kita.